:: Sedikitnya lima orang tewas, Minggu (7/10), di kota kecil di daerah utara, negara bagian Wisconsin, AS, setelah seorang pria melepaskan tembakan secara membabi-buta :: Satu lukisan karya seniman Impresionis asal Prancis, Claude Monet, rusak parah oleh para pengacau yang membobol masuk ke dalam Musee d'Orsay pada malam hari di Paris, ungkap kementerian kebudayaan Prancis :: Sejumlah orang dilaporkan cedera Minggu ketika sebuah bom yang disimpan di dalam tempat sampah meledak di dekat sebuah stasiun feri di distrik Avcilar, Istanbul :: Sedikitnya 48 gerilyawan pro-Taliban dan 20 prajurit tewas Minggu dalam pertempuran hebat di kawasan suku Pakistan yang berbatasan dengan Afghanistan, demikian diumumkan militer :: PT Kereta Api (KA) untuk pertama kali pada tahun ini memberangkatkan rangkaian kereta api yang mengangkut penumpang program mudik gratis :: Harga minyak dunia saat ini sudah mencapai lebih dua kali lipat dari harga tahun 2003 sekitar USD30/barel :: Anggota TNI Angkatan Darat dari satuan Brigade Infanteri (Brigif) yang bertugas di Timika, ibukota Kabupaten Mimika, Papua, Minggu sekitar Pkl 20.00 WIT menyerang Pos Polisi Lalulintas di Jl Setia Budi, jantung kota Timika :: Partai Persatuan Pembangunan tak mengkhawatirkan hasil survei Lingkaran Survei Indonesia (LSI) yang menyebut partai berbasis Islam Islam akan mengalami penurunan perolehan suara pada pemilihan umum 2009 :: Mantan Ketua MPR Amien Rais menilai pembicaraan tentang calon presiden 2009 saat ini masih terlalu dini ::

Breaking News !!

Jakarta (ANTARA News) - Mantan Ketua MPR Amien Rais menilai merosotnya popularitas Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) berdasarkan survei dalam tiga tahun terakhir ini adalah karena rakyat semakin sadar dengan kepemimpinannya yang tidak banyak memberi perubahan.

05 Oktober 2007

Pembantaian Srebrenica, 1995

Foto : Gambar yang menunjukkan empat anak dan dua remaja yang dibariskan di tanah sebelum dieksekusi

Keinginan besar untuk berkuasa selalu membuat pengorbanan yang sangat besar pula, tak masalah apabila pengorbanan tersebut dilakukan untuk dan oleh diri sendiri, tapi kalau sudah mengorbankan kepentingan orang lain apalagi sampai jiwa orang lain, itu merupakan sebuah kejahatan.

Itu pula yang terjadi di Perang saudara antara Pasukan Serbia dan Pasukan Bosnia pada tahun 1995 lalu. Demi menegakkan kekuasaan, pasukan Serbia rela membantai rakyat muslim Bosnia yang dikenal dengan Pembantain Srebrenica.

Pembantaian Srebrenica (disebut juga Genosida Srebrenica) merujuk kepada pembunuhan sekitar 8000 lelaki dan remaja etnis Muslim Bosnia pada Juli 1995 di daerah Srebrenic, Bosnia oleh pasukan Serbia Bosnia pimpinan Jenderal Ratko Mladic. Jenderal Mladic kini menjadi buronan internasional yang telah didapati bersalah karena genosida dan berbagai kejahatan perang lain di Yugoslavia. Pada 27 Februari 2007, Mahkamah Internasional menetapkan kejadian ini sebagai sebuah genosida. Selain pasukan Serbia Bosnia, pasukan paramiliter Serbia, Scorpion (kalajengking) juga turut bersalah atas pembantaian ini.

Meskipun demikian, dalam keputusan Mahkamah Internasional tersebut disebutkan bahwa Serbia tidak bersalah atas tindakan genosida. Namun, MI tetap mengecam Serbia karena gagal mencegah ataupun mengadili pelaku pembantaian ini, sekalipun Serbia memiliki hubungan erat dengan militer Serbia Bosnia.

Menurut Komisi Federal untuk Orang Hilang, jumlah korban yang dikonfirmasi sampai saat ini mencapai 8.373 jiwa. Pembantaian Srebrenica dianggap secara meluas sebagai pembunuhan massal terbesar di Eropa semenjak Perang Dunia II. Ia juga merupakan kejadian pertama yang ditetapkan sebagai genosida secara hukum. Akibat bentuk kejadian ini, jumlah sebenarnya, butiran terperinci, dan sebab kejadian dipertikaikan sampai kini. Kejadian ini dianggap sebagai kejadian paling menakutkan dan kontroversial dalam sejarah Eropa modern pasca Perang Dunia II.

Awal Peristiwa

Pada tahun 1992, peperangan pecah antara Serbia dan Bosnia. Karena kekejaman dan pembersihan etnis yang dilakukan para tentara Serbia, umat Muslim Bosnia harus mmengungsi ke kamp-kamp pengungsian. Srebrenica adalah salah satu kamp terbesar dan dinyatakan oleh PBB sebagai zona aman. Kamp itu sendiri dijaga oleh 400 penjaga perdamaian dari Negeri Belanda.

Pada tanggal 6 Juli 1995, pasukan Korps Drina dari tentara Serbia Bosnia mulai menggempur pos-pos tentara Belanda di Srebrenica. Pada tanggal 11 Juli pasukan Serbia memasuki Srebrenica. Anak-anak, wanita dan orang tua berkumpul di Potocari untuk mencari perlindungan dari pasukan Belanda. Pada 12 Juli, pasukan Serbia mulai memisahkan laki-laki berumur 12-77 untuk "diinterogasi". Pada tanggal 13 Juli pembantaian pertama terjadi di gudang dekat desa Kravica. Pasukan Belanda menyerahkan 5000 pengungsi Bosnia kepada pasukan Serbia, untuk ditukarkan dengan 14 tentara Belanda yang ditahan pihak Serbia. Pembantaian terus berlangsung. Pada 16 Juli berita adanya pembantaian mulai tersebar. Tentara Belanda meninggalkan Srebrenica, dan juga meninggalkan persenjataan dan perlengkapan mereka. Selama 5 hari pembantaian ini, 8000 Muslim Bosnia telah terbunuh.

Peritiwa tersebut sampai sekarang masih menyisakan berbagai kepedihan, walaupun antara Bosnia dan Serbia telah terjalin kembali hubungan diplomatik, namun tetap peristiwa tersebut masih merupakan ganjalan. Semoga peristiwa tersebut menjadi yang terakhir, karena dunia sudah muak dengan berbagai kekerasan.

03 Oktober 2007

Gempa Bumi Besar di Abad 20 - 21

Berikut adalah catatan peristiwa gempa bumi seperti yang ditulis di wikipedia indonesia, hanya sekedar mengingatkan bahwa betapa kecilnya kita di bandingkan dengan kekuasaan Allah Yang Maha Besar.

Marilah kita merenung sejenak, bahwa sekuat-kuatnya kita, sepandai-pandainya kita.....semuanya tidak ada artinya apabila kita melupakan kebesaran Sang Khalik, Sang Maha Pencipta.....Allah SWT.
  • 12 September 2007 - Gempa Bengkulu dengan kekuatan gempa 7,9 Skala Richter.
  • 6 Maret 2007 - Gempa Bumi tektonik mengguncang provinsi Sumatera Barat, Indonesia. Laporan terakhir menyatakan 79 orang tewas.
  • 27 Mei 2006 - Gempa bumi tektonik kuat yang mengguncang Daerah Istimewa Yogyakarta dan Jawa Tengah pada 27 Mei 2006 kurang lebih pukul 05.55 WIB selama 57 detik. Gempa bumi tersebut berkekuatan 5,9 pada skala Richter. United States Geological Survey melaporkan 6,2 pada skala Richter; lebih dari 6.000 orang tewas, dan lebih dari 300.000 keluarga kehilangan tempat tinggal.
  • 8 Oktober 2005 - Gempa Bumi berkekuatan 7,6 SR di Asia Selatan, berpusat di Kashmir, Pakistan; lebih dari 1.500 orang tewas.
  • 26 Desember 2004 - Gempa bumi berkekuatan 9,3 skala Richter mengguncang Aceh dan Sumatera Utara sekaligus menimbulkan gelombang tsunami di Samudera Hindia ; korban ratusan ribu tewas.
  • 26 Desember 2003 - Gempa bumi kuat di Bam, barat daya Iran berukuran 6.5 pada skala Richter dan menyebabkan lebih dari 41.000 orang tewas.
  • 21 Mei 2002 - Di utara Afghanistan, berukuran 5,8 pada skala Richter dan menyebabkan lebih dari 1.000 orang tewas.
  • 26 Januari 2001 - India, gempa bumi berukuran 7,9 pada skala Richter dan menewaskan 2.500 ada juga yang mengatakan jumlah korban mencapai 13.000 orang.
  • 21 September 1999 - Taiwan, gempa bumi berukuran 7,6 pada skala Richter, menyebabkan 2.400 korban tewas.
  • 17 Agustus 1999 - di daerah sebelah barat Turki, terjadi gempa bumi berukuran 7,4 pada skala Richter dan merenggut 17.000 nyawa.
  • 25 Januari 1999 - Barat Kolombia, pada magnitudo 6 dan merenggut 1.171 nyawa.
  • 30 Mei 1998 - Di utara Afghanistan dan Tajikistan dengan ukuran 6,9 pada skala Richter menyebabkan sekitar 5.000 orang tewas.
  • 17 Januari 1995 - Di Kobe, Jepang dengan ukuran 7,2 skala Richter dan merenggut 6.000 nyawa.
  • 30 September 1993 - Di Latur, India dengan ukuran 6,0 pada skala Richter dan menewaskan 1.000 orang.
  • 12 Desember 1992 - Di Flores, Indonesia berukuran 7,9 pada skala richter dan menewaskan 2.500 orang.
  • 21 Juni 1990 - Di barat laut Iran, berukuran 7,3 pada skala Richter, merengut 50.000 nyawa.
  • 7 Desember 1988 - Barat laut Armenia, berukuran 6,9 pada skala Richter dan menyebabkan 25.000 kematian.
  • 19 September 1985 - Di Mexico Tengah dan berukuran 8,1 pada Skala Richter, meragut lebih dari 9.500 nyawa.
  • 16 September 1978 - Di timur laut Iran, berukuran 7,7 pada skala Richter dan menyebabkan 25.000 kematian.
  • 28 Juli 1976 - Tangshan, China, berukuran 7,8 pada skala Richter dan menyebabkan 240.000 orang tewas.
  • 4 Februari 1976 - Di Guatemala, berukuran 7,5 pada skala Richter dan menyebabkan 22.778 terbunuh.
  • 29 Februari 1960 - Di barat daya pesisir pantai Atlantik di Maghribi pada ukuran 5,7 skala Richter, menyebabkan kira-kira 12.000 kematian dan memusnahkan seluruh kota Agadir.
  • 26 Desember 1939 - Wilayah Erzincan, Turki pada ukuran 7,9, dan menyebabkan 33.000 orang tewas.
  • 24 Januari 1939 - Di Chillan, Chile dengan ukuran 8,3 pada skala Richter, 28.000 kematian.
  • 31 Mei 1935 - Di Quetta, India pada ukuran 7,5 skala Richter dan menewaskan 50.000 orang.
  • 1 September 1923 - Di Yokohama, Jepang pada ukuran 8,3 skala Richter dan merenggut sedikitnya 140.000 nyawa.
Data diatas sebagian juga diambil dari situs http://earthquake.usgs.gov/ dan dari sumber-sumber lainnya.

02 Oktober 2007

Kebakaran Besar London, 1666

Foto : Monumen kebakaran besar didekat ujung utara Jembatan London, dekat lokasi dimana api mulai berkobar

Indonesia terkenal dengan kebakaran hutannya, hampir setiap hari kita bisa menyaksikan berbagai berita yang dirilis oleh banyak media baik elektronik maupun cetak. Bahkan kebakaran hutan di Indonesia nampaknya menjadi suatu hal yang biasa sekarang ini. Namun dalam peristiwa kebakaran, bukan hanya Indonesia saja yang punya, kota-kota besar di dunia bahkan lebih mengerikan, contohnya adalah Kebakaran Besar yang melanda Kota London, Inggris.

Kebakaran Besar London adalah suatu kebakaran besar yang melanda kota London, Inggris, antara 2-5 September 1666, dan menyebabkan kerusakan hebat terhadap kota. Sebelum peristiwa ini, dua kebakaran telah melanda London pada tahun 1133/1135 serta 1212 yang keduanya juga telah menghancurkan sebagian besar kota. Pada tanggal 29 Desember 1940, karena serangan pesawat Luftwaffe Jerman, London kembali mengalami kebakaran hebat yang dikenal dengan Kebakaran Besar Kedua London.

Kebakaran pada tahun 1666 ini merupakan salah satu musibah terbesar dalam sejarah kota London, dan terjadi pada akhir Wabah Besar London - suatu wabah yang telah merengut mungkin ratusan ribu jiwa. Kebakaran ini dianggap telah mengakhiri wabah tersebut dengan membunuh tikus pembawa penyakit tersebut. Anggapan ini diragukan karena kebakaran terjadi pada wilayah niaga dan kawasan perumahan dan tidak menjalar hingga kawasan kumuh, tempat hidup tikus pembawa penyakit. Kebakaran ini menghancurkan 13.200 rumah, 87 gereja paroki, 6 kapel, dan banyak tempat penting di London, termasuk juga Katedral St Paul. Sekitar 100.000 orang, atau seperenam penduduk London saat itu, kehilangan tempat tinggal karena peristiwa ini. Jumlah kematian karena kebakaran ini tidak diketahui dan umumnya dianggap kecil, walaupun telah timbul teori baru akhir-akhir ini bahwa kemungkinan ribuan orang telah meninggal baik karena api ataupun keracunan asap.

dari berbagai sumber

Tragedi Bhopal, India ( 1984 )

Foto : Suraj, 10 tahun sangat menderita akibat tragedi Bhopal, tidak bisa berjalan, tidak bisa berbicara.

Tragedi Bhopal pada 1984 adalah musibah industri terburuk dalam sejarah dunia. Ia diakibatkan pengeluaran 40 metrik ton metil isosianat (MIC) secara tak sengaja dari pabrik pestisida Union Carbide yang terletak di kota Bhopal, di negara bagian Madhya Pradesh di India.

Pabrik tersebut dibuka pada 1969 dan diperluas untuk menghasilkan karbaril pada 1979. MIC merupakan perantara dalam pemhasilan karbaril.

Kecelakaan ini langsung menewaskan ribuan jiwa dan melukai antara 150.000 hingga 600.000 lainnya—15.000 di antaranya kemudian meninggal dari luka-luka tersebut. Ada yang menyebutkan jumlah kematian yang lebih tinggi.

Penyebabnya adalah dimasukkannya air ke dalam tangki-tangki berisi MIC. Reaksi yang kemudian terjadi menghasilkan banyak gas beracun dan memaksa pengeluaran tekanan secara darurat. Gasnya keluar sementara penggosok kimia yang seharusnya menetralisir gas tersebut sedang dimatikan untuk perbaikan. Penyelidikan yang dilakukan menyatakan bahwa beberapa langkah keselamatan lainnya tidak dijalankan dan standar operasi di pabrik tersebut tidak sesuai dengan standar di pabrik Union Carbide lainnya. Selain itu, ada kemungkinan langkah-langkah keselamatan tersebut dibiarkan sebagai bagian dari "prosedur penghematan" yang dilakukan perusahaan tersebut di pabrik itu.

Sebuah penyelidikan BBC pada 2004 kemarin memastikan bahwa kontaminasi masih terus berlangsung sampai sekarang.